Hai sobat berdaya, bagaimana hari mu? Tetap produktif kan ya. Semoga seluruh urusan dimudahkan oleh-Nya.
Sebelum Kaknzul tulis lebih panjang lagi, pengen cerita dikit nih. Jadi, beberapa waktu yang lalu disebuah acara, anak-anak lagi mengamati seorang anak laki-laki yang duduk dikursi roda. Kaknzul cuma perhatikan tatapan mata mereka yang tengah bertanya-tanya ya. Kenapa anak itu pakai kursi roda?
Setelah mengizinkan mereka mengamati, Kaknzul ajak anak-anak buat duduk sambil ngobrol. Kaknzul tanyalah,”Tadi anak-anak lihat apa?” Si sulung langsung jawab,”Itu anak laki-laki, itu kok pakai kursi roda, mi?”
“Dia sakit ya, mi?” celetuk si bungsu.
“Ia benar, kakak laki-laki itu sakit,” jawab Kaknzul
“Tapi dia bukan kakak-kakak, mi. Dia kayaknya masih anak-anak,” cetus si sulung.
“Kayak masih kecil ya, Kak? Ia, karena sakit jadi terlihat masih kecil, karena tubuhnya tidak bisa tumbuh seperti Kakak,” jelas Kaknzul
Jadi, anak laki-laki yang dilihat si sulung dan si bungsu adalah anak difabel Cerebal Palsy
Nah, pas bangetkan sama tugas kali ini, diantara keyword yang muncul ada Cerebal Palsy nih. Langsung Kaknzul pilih aja karena emang relate sama kejadian beberapa waktu lalu.
Apa itu Cerebal Palsy?
Source:Pixel.com
Cerebal Palsy (lumpuh otak) adalah adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada masa kehamilan. Namun, ada juga yang mengalaminya diproses persalinan atau di tahun pertama setelah kelahiran.
Gejala Cerebal Palsy atau lumpuh otak sangat beragam. Pada tingkat paling parah, cerebral palsy dapat menyebabkan kelumpuhan. Penderitanya mungkin memerlukan peralatan khusus untuk bisa beraktivitas. Penyakit ini bahkan dapat menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan sehingga memerlukan perawatan seumur hidup.
Nah, jadi tahukan, kenapa anak Cerebal Palsy yang dilihat si sulung dan si bungsu kenapa harus pakai kursi roda.
Penyebab Cerebal Palsy
Source: Pixel.com
Nah, sebagai orang tua pasti penasaran kan, apa sih yang menyebabkan seorang anak bisa mengidap Cerebal Palsy? Yuk belajar bareng Kaknzul disini.
Dilansir dari alodokter.com bahwa penyebab cerebal palsy itu bisa terjadi pada tiga kondisi. Pertama saat kehamilan, kedua saat proses persalinan dan yang ketiga, dimasa satu tahun pertama kehidupan anak.
Lalu, apa saja faktor-faktor penyebabnya:
Gangguan pada masa kehamilan
- Cerebral palsy paling sering disebabkan oleh gangguan perkembangan otak saat anak masih di dalam kandungan. Kondisi ini disebabkan oleh: Perubahan pada gen yang memiliki peran dalam perkembangan otak
- Infeksi saat hamil yang menular pada janin, seperti cacar air, rubella, sifilis, herpes, zika, toksoplasmosis, dan infeksi cytomegalovirus
- Bayi mengalami mikrosefalus
- Gangguan aliran darah ke otak janin
- Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan bayi
Gangguan pasca persalinan
- Kerusakan otak pada cerebral palsy juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi saat atau setelah bayi lahir, yaitu: Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan
- Kelahiran sungsang, yaitu lahir dengan kaki keluar terlebih dahulu
- Penyakit kuning (kernikterus)
- Radang pada otak (ensefalitis) atau selaput otak (meningitis) bayi
- Cedera parah di kepala, contohnya pada kasus shanken baby syndrome atau akibat kecelakaan
Faktor risiko cerebral palsy
- Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi terkena cerebral palsy, yakni: Kelahiran bayi kembar dua atau lebih, terutama jika salah satu bayi selamat dan bayi yang lain meninggal saat dilahirkan
- Berat badan bayi rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram
- Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu
- Kebiasaan buruk pada ibu selama masa kehamilan, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol.
Gangguan pasca persalinan
- Kerusakan otak pada cerebral palsy juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi saat atau setelah bayi lahir, yaitu: Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan
- Kelahiran sungsang, yaitu lahir dengan kaki keluar terlebih dahulu
- Penyakit kuning (kernikterus)
- Radang pada otak (ensefalitis) atau selaput otak (meningitis) bayi
- Cedera parah di kepala, contohnya pada kasus shanken baby syndrome atau akibat kecelakaan
Dengan mengenali penyebabnya, semoga bisa menjadi ikhtiar buat para orang tua untuk menjaga diri dan anak-anak ya, sobat berdaya. Karena diantara penyebabnya ada yang menjadi ikhtiar kita sebagai manusia.
Ciri-ciri Fisik Bayi Cerebal Palsy
Meskipun Cerebal Palsy dpat menimpa bayi yang terlahir normal, tapi bayi dengan kelahiran premature memiliki peluang lebih besar terkena Cerebal Palsy ini.
Lalu, seperti apa gejala dini CP pada bayi premature?
“Agak sulit bagi orang tua untuk mengenali gejala dini Cerebral Palsy. Tetapi menurut saya yang paling mudah untuk mengetahuinya adalah saat bayi tidak mencapai tonggak perkembangannya. Hal-hal seperti bayi belum bisa duduk sendiri hingga usia 7 bulan atau masih belum bisa berjalan pada usia 12 – 15 bulan,” kata dokter anak Alexa Craig. MD., seperti dilansir dari Mainehealth.com.
Beberapa ciri fisik Cerebral Palsy lainnya pada bayi prematur antara lain:
- Kelemahan otot (bayi tampak lunglai ketika diangkat atau digendong).
- Tidak dapat mengangkat kepalanya sendiri ketika tengkurap atau dalam posisi duduk yang didukung.
- Kejang otot atau tampak kaku.
- Kontrol otot, postur, dan refleks yang buruk.
- Kesulitan makan atau menelan.
- Lebih suka menggunakan satu sisi tubuhnya..
Wah, sampai disini Kaknzul diingatkan lagi tentang salah satu tugas orang tua. Apa itu? Memantau tumbuh kembang anak, agar keterlambatan perkembangan atau masalah dalam perkembangan pada anak dapat dideteksi sejak dini. Agar, jika masih bisa diupayakan untuk dikejar, maka bisa diberikan stimulasi pada tugas perkembangan anak. Atau jika dibutuhkan penangan oleh tim ahli segera diupayakan.
Rumah Sebagai Kontrol Inklusifitas
Source: Pixel.com
Bukan hanya Cerebal Palsy ya sobat berdaya, tapi untuk semua kondisi difabel yang ada disekitar kita lainnya.
Dengan memahami, seorang ibu dapat memberikan respon yang tepat ketika bertemu dengan penderita cerebal palsy maupun ibunya. Dan dari respon ibu ini pula, anak akan belajar meniru perilaku ibu, karena ibu adalah model perilaku untuk anak.
Tak sampai disitu, di rumah dapat dilakukan diskusi dengan anak-anak ketika mereka bertanya tentang kondisi orang lain yang mereka rasa, berbeda darinya.
Dan saat anak bertanya, maka itu adalah kesempatan bagi orang tua untuk menambah wawasan anak atau menyampaikan nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada anak.
Nah, begitulah perkenalan kita dengan Cerebal Palsy ya sobat berdaya. Semoga bermanfaat.
Aku punya teman yanga anaknya CP tp belum pernah bahas ini ke anak. Makasih mba remindernya
ReplyDeleteNice sekali infonya mbak. Emang kayak gini butuh banget banyak baca ya biar teredukasi...
ReplyDeleteBaru tahu,ternyata pasca lahiran pun ada potensi bayi kena cp
ReplyDeleteMakasih kak atas infonya, menambah wawasan dan pengetahuan kami ini
ReplyDeleteCerebral palsy itu lain dengan Down Syndrome ya mbak?
ReplyDeleteWahh kak Sy jg kamu nulis ttg CP nih, keren makin banyak yg tau ttg CP banyak ibu yg teredukasi bahkan sebelum hamil jg hrs mempersiapkan diri
ReplyDeleteIlmu baru buat saya tentang Cerebal Palsy. Makasih kak sudah mengedukasi...
ReplyDeleteberuntung sekarang sudah banyak kepedulian tentang inklusi jadi semakin banyak fasilitas yang menunjang kebutuhan orang-orang spesial
ReplyDeleteSaya baru tau tentang cerebral palsy ini. Memang benar kita perlu mengasah kepekaan dan empati anak terhadap orang yang difabel. Dan mengajari mereka untuk lebih bersyukur
ReplyDeletehaloo kak Nida, semoga postingan artikel ini bisa sampai dan bermanfaat kepada para orang tuaa yaa ✨✨
ReplyDeleteMengedukasi sekali terutama yang belum mengerti
ReplyDelete