Hai sobat berdaya! Hari pencoblosan semakin dekat. Ya, tahun 2024 ini menjadi tahun pesta demokrasi bagi Indonesia. Pasalnya, tepat 14 februari masyarakat Indonesia akan menggunakan hak pilihnya. Tak hanya memilih Presiden dan Wakil Presiden, tahun ini warga +62 juga akan memilih legislatif.
Namun, semakin mendekati hari pencoblosan, rasanya suasana kampanye semakin memanas ya, sobat. Berbagai media yang mengabarkan tentang perjalanan pesta demokrasi ini turut membanjiri di setiap media. Berbagai platform juga turut digunakan media untuk mengabarkan setiap potongan cerita yang mewarnai pesta demokrasi. Imbasnya nih sobat, banyak dari kita yang akhirnya kebanjiran informasi. Sehingga, ketika akan mencari informasi tentang salah satu paslon, ia akan mengalami kebingungan.
Nah, gimana nih? Sobat berdaya yang sedang baca tulisan ini masih bingung atau sudah menentukan pilihan nih?
Jumlah pemilih perempuan
Tahukah sobat berdaya, bahwa dari 204,81 juta jiwa, ada 102,58 juta pemilih perempuan. Itu artinya, perempuan memiliki andil besar dalam pengambilan keputusan di negeri ini dalam pesta demokrasi 5 tahunan.
Jadi, kita sebagai perempuan jangan lewatkan kesempatan 5 tahun sekali dalam pengambilan keputusan terbesar di negeri tercinta.
Ibu Ngobrolin Politik, Emang Boleh?
Melihat besarnya sumbangsi pemilih perempuan dalam pemilu tahun ini, Gerakan Binar mengambil bagian untuk mengedukasi perempuan Indonesia lewat Webinar “Ibu Ngobrolin Politik, Emang Boleh?”
Benar atau benar sobat? Sebagian orang memilih menghindari topik terkait Pemilu. Sebab, dikhawatirkan beda pilihan yang membuat hati tersinggung. Padahal, bagi sebagian perempuan lainnya, mungkin ia butuh ruang aman untuk bertukar pikiran tentang pandangan politik atau sikap bijak dalam menyikapi berbedaan pilihan, bahkan cara mengedukasi orang terdekat.
Dalam Webinar kali ini, Gerakan Binar menghadirkan narasumber yang kompeten dari berbagai latar belakang.
- Bunda Astri Purnamasari (Advisor Talenta Berdaya, Jakarta),
- Bunda Monika Oktora (PhD Mom-PhD Clinical and Phamacology, Groningen Belanda),
- Bunda Mutiara Hikma Mahendradatta (CEO Educorse dan Founder Indonesia Global Education Network, Tangerang Selatan
- Bunda Nani Nurhasanah (Founder Gerakan Binar dan Binar Calistung, Tasikmalaya)
- Dan obrolan santai ini dipandu oleh Bunda Setyorini Safitri
3 Tipe Pemilih Perempuan dalam Pemilu 2024
Keren deh, Webinar yang diselenggarakan Binar. Karena benar-benar disediakan wadah ngobrol soal politik anti baper-baperan. Padahal, sebagian besar dari peserta sudah memiliki pilihan hati. Namun, obrolan bisa berjalan tanpa ada perdebatan.
Selain itu, dari Webinar ini Kaknzul bisa melihat berbagai pengalaman narasumber dalam mengedukasi orang-orang terdekat, bahkan kepada anak usia dini.
Tak hanya itu, Webinar ini memberikan pandangan bagi perempuan lainnya dalam menyikapi perbedaan pilihan di tengah-tengah masyarakat.
Dari sekian banyak insight yang Kaknzul dapatkan, perilaku pemilih perempuan dalam Pemilu 2024 yang ingin Kaknzul tuangkan disini. Berikut adalah 3 tipe pemilih perempuan dalam Pemilu 2024
Perempuan yang melihat fakta
Kateristik pemilih ini, biasanya ia akan diam dahulu untuk mencari tahu, mengamati, baru kemudian menyimpulkan dan memutuskan akan menjatuhkan pilihan hati ke paslon no berapa.
Tipe pemilih ini biasanya akan mencari tahu beberapa hal yang ingin ia ketahui. Misal, latar belakang dari tiap paslon. Baik itu latar belakang pendidikan, bidang yang digeluti sebelum atau saat ini. Track record yang jelas tentang capaian, maupun jika ada pelanggaran yang pernah dilakukan oleh Paslon. Bahkan, ada yang melihat dari segi interaksi dengan keluarga, istri, anak maupun orang tua.
Tak hanya itu, ia juga akan mencari tahu program dari masing-masing paslon.
Tipe pemilih ini biasanya tidak mudah tergoyahkan oleh sembarang berita. Sebab, jika ada yang belum ia ketahui, maka yang ia lakukan adalah menggali lebih dalam lagi dari berbagi sumber terpercaya.
Perempuan fanatik
Karakteristik pemilih fanatik biasanya susah membedakan antara isu dengan fakta. Apapun yang terjadi “pokoknya harus dia.” Kecintaan yang berlebihan membuat tipe pemilih ini sulit untuk menerima fakta negatif tentang paslon pilihannya. Karena baginya, apapun yang terjadi pilihannya tidak akan berubah. Namun, tipe pemilih seperti ini biasanya tidak tahu alasan kuat ia memilih Paslon tersebut.
Perempuan ikut-ikutan
Karakteristik pemilih yang ini, lebih santai dalam menentukan pilihannya. Karena baginya cukup mengikuti pilihan pasangan, orang tua atau tokoh yang ia jadikan panutan. Sebenarnya, boleh saja mengikuti pilihan pasangan, orang tua maupun tokoh yang menjadi panutan, tapi sebaiknya ia juga harus tahu alasan terkuat ia memilih Paslon tersebut dan tidak menutup diri dari fakta-fakta baru yang ditemukan seiring berjalannya waktu.
Nah, itulah 3 tipe pemilih perempuan dalam pemilu 2024. Kalau sobat berdaya masuk tipe pemilih yang mana ini?
Post a Comment